Nama : Veny Melinda
NPM : 17216512
Kelas : 4EA02
MatKul : Manajemen Era Revolusi Industri 4 #
Tugas : 4
SISTEM
INFORMASI DAN PENELITIAN PEMASARAN GLOBAL
Aspek Dasar Budaya
Bagi ahli antropologi dan sosiologi, budaya adalah
“cara hidup” yang dibentuk oleh sekelompok manusia yang diturunkan dari satu
generasi ke generasi berikutnya. Budaya termasuk kesadaran dan ketidaksadaran
akan nilai, ide, sikap, dan simbol yang membentuk perilaku manusia dan
diteruskan dari satu generasi ke generasi selanjutnya. Seperti didefinisikan
oleh seorang ahli antropologi organisasi Geert Hofstede, budaya adalah “tatanan
kolektif dari pikiran yang membedakan anggota tersebut dari satu kategori orang
dengan orang lainnya.”
Pandangan Ahli Antropologi seperti diutarakan oleh
Ruth Benedict dalam karya klasiknya berjudul The Chrysanthemum and the Sword,
tidak peduli betapa aneh tindakan atau pendapat seseorang, cara seseorang
berpikir, merasa, dan bertindak mempunyai hubungan dengan pengalamannnya di
dunia ini. Tidak masalah jika tindakan dan opini dirasakan sebagai gagasan yang
aneh oleh orang lain. Pemasar global yang berhasil harus memahami pengalaman
manusia dari sudut pandang lokal dan menjadi orang dalam melalui proses empati
budaya.
Pendekatan Analisis Faktor-Faktor Budaya
Untuk
mengatasi sikap etnosentris budaya, para manajer harus berusaha untuk
mempelajari dan menginternalisasi perbedaan-perbedaan budaya itu.
· Menerima bahwa kita tidak akan pernah
benar - benar memahami diri kita sendiri atau orang lain
· Sistem persepsi kita sangat terbatas
· Kita menghabiskan sebagian besar energi
untuk mengelola masukan persepsi
· Ketika kita tidak memahami keyakinan dan
nilai - nilai sistem budaya tertentu dan masyarakat, hal - hal yang kita amati
dan pengalaman mungkin tampak "aneh.“
· Berusaha untuk memahami bahwa keyakinan
budaya itu, motif, dan nilai.
Negosiasi
Negosiasi adalah sebuah pendekatan yang digunakan
untuk mengelola atau menangani konflik yang ada di dalam berbagai bidang
dan konteks komunikasi yaitu komunikasi interpersonal atau komunikasi
antar pribadi, komunikasi kelompok, komunikasi organisasi, komunikasi antar
budaya, komunikasi lintas budaya, komunikasi bisnis, komunikasi bisnis lintas
budaya, dan komunikasi internasional, dan komunikasi pemasaran.
Negosiasi merupakan salah satu bentuk manajemen
konflik selain mediasi dan dialog. Negosiasi lebih menekankan pada adanya
pertukaran usulan yang ditujukan untuk meminimalisir perbedaan akibat adanya
ketidaksesuaian tujuan yang dialami para anggota dengan cara menciptakan sebuah
kesepakatan. Umumnya, negosiasi dapat kita temui dalam berbagai bidang
kehidupan seperti proses transaksi antara penjual dan pembeli, perjanjian
bisnis, interaksi antara pihak manajemen dan buruh dalam sebuah perusahaan,
hubungan pernikahan, situasi penyanderaan, kerusakan lingkungan, dan lain-lain.
I. William Zartman mengenalkan 5
(lima) tingkatan analisis yang berbeda dalam negosiasi, yaitu pendekatan
struktural, pendekatan strategis, pendekatan proses, pendekatan perilaku, dan
pendekatan integratif. Berikut adalah intisari pendekatan negosiasi yang meliputi
fitur dasar, asumsi, serta keterbatasan yang dimiliki oleh masing-masing
pendekatan:
1. Pendekatan struktural – menekankan
pada makna, posisi, serta kekuatan; dengan asumsi hasil negosiasi
adalah win-lose; namun memiliki keterbatasan dalam hal posisi yang dapat
menyebabkan hilangnya kesempatan diperolehnya kesepakatan yang saling
menguntungkan bagi semua pihak serta terlalu menekankan pada kekuatan.
2. Pendekatan strategis– menekankan pada
tujuan, rasionalitas, dan posisi; dengan asumsi hasil negosiasi
adalah win-lose; keberadaan solusi adalah optimal dan mengedepankan
rasionalitas para pemain; memiliki keterbatasan dalam hal tidak menyertakan
penggunaan kekuatan, para pemain tidak dapat dibedakan.
3. Pendekatan proses– menekankan pada pembuatan
konsesi perilaku serta posisi; dengan asumsi hasil negosiasi
adalah win-lose, respon bersifat reaktif; dan dengan keterbatasan dalam
hal terlalu menekankan pada posisi, dan kurangnya prediktifitas
4. Pendekatan perilaku– menekankan pada
perlakuan kepribadian; dengan asumsi hasil negosiasi
adalah win-lose dan peran dari persepsi dan ekspektasi; dan dengan
keterbatasan dalam hal terlalu menekankan pada posisi.
5. Pendekatan integratif– menekankan pada
pemecahan masalah, menciptakan nilai, komunikasi, dan hasil negosiasi
adalah win-win solutions; dengan asumsi win-win solutions; dan
memiliki keterbatasan dalam hal penggunaan waktu serta semua pihak hendaknya
memperhatikan dan siap terhadap serangan balik yang dilakukan oleh pihak non-intergratif bargaining.
Produk Industri
Berbagai faktor budaya yang telah dijelaskan
sebelumnya mempunyai pengaruh penting pada pemasaran produk industri di seluruh
dunia dan harus dikenali dalam merumuskan rencana pemasaran global. Beberapa
produk industri dapat menunjukkann sensitivitas lingkungan yang rendah, seperti
dalam kasus chip komputer, misalnya, atau tingkat tinggi, seperti dalam kasus
generator turbin yang mana kebijakan pemerintah untuk “pembelian nasional”
menunjukkan bahwa tawaran dari penawar asing itu tidak menguntungkan.
Produk konsumen
Pengamatan dan studi menunjukkan bahwa tanpa
tergantung pada kelas sosial dan pendapatan, budaya mempunyai pengaruh yang
signifikan terhadap perilaku konsumsi, penggunaan media, dan kepemilikan barang
yang tahan lama. Produk konsumen mungkin lebih peka terhadap perbedaan budaya
daripada produk industri. Rasa lapar merupakan suatu kebutuhan fisiologis dasar
dalam hirarki Maslow; semua orang butuh makan, tapi apa yang akan kita makan
sangat dipengaruhi oleh budaya.
Sumber :